Calang – Kapolres Aceh Jaya AKBP Zulfa Renaldo, S.I.K., M.Si., menghadiri tradisi upacara adat Peumeunap dan Seumuleung Raja Tahun 2025 yang berlangsung khidmat di Komplek Makam Po Teumeureuhom, Desa Gle Jong, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, pada Minggu (8/6/2025) pagi.
Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 10.40 WIB dan diikuti oleh lebih dari 1.000 orang peserta dan tamu undangan dari berbagai kalangan, termasuk jajaran Forkopimda Aceh Jaya. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati dan Wakil Bupati Aceh Jaya, Dandim 0114/Aceh Jaya yang diwakili, Kajari Aceh Jaya yang diwakili, Ketua Pengadilan Negeri Calang yang diwakili, Ketua Mahkamah Syariah Calang, serta sejumlah pejabat daerah seperti Ketua MPU, Ketua MAA, Ketua MPD, para staf ahli dan asisten Setdakab, Kepala SKPK, dan Kabag Setdakab Aceh Jaya. Selain itu turut hadir pula para personel pengamanan dari Polres Aceh Jaya, anggota Koramil Lamno, personel Satpol PP dan WH, serta tamu undangan lainnya termasuk masyarakat umum.
Tradisi yang sarat nilai sejarah dan budaya ini turut dihadiri oleh para raja dari berbagai wilayah di Aceh dan luar daerah seperti Raja Meureuhom Daya, Raja Samudra Pasai, Raja Teunom, Raja Tanah Nata, Raja Sinabang, Raja Seunagan, Raja Linge, Raja Meulaboh, Raja Tamiang, Raja Kuala Unga, Raja Meureudu, Raja Singkil, Raja Perlak, Raja Petdir, Raja Lamno, dan Raja Keluang. Kehadiran para raja ini memperkuat nilai historis serta makna adat dalam pelaksanaan prosesi Peumeunap dan Seumuleung.
Rangkaian upacara adat dimulai dengan masuknya seluruh tamu agung ke dalam Bale Peuniyoh. Setelah Panglima adat memberi aba-aba, para raja dijemput untuk kemudian bersama keluarga dan para dayang-dayang memasuki Astaka Diraja. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan doa yang dipimpin oleh Mufti Besar Negeri Daya. Amanat Raja yang disampaikan dalam bahasa Daya menjadi bagian penting dalam seremoni, sebelum kemudian masuk pada prosesi adat berupa penyajian nasi besar (Bout Bu Ulee), serta ritual Seumeuleung di mana dayang-dayang membasuh dan membersihkan tangan raja sebagai simbol penghormatan dan pengabdian.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Aceh Jaya AKBP Zulfa Renaldo, S.I.K., M.Si., dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan tradisi Peumeunap dan Seumeuleung Raja merupakan momen penting dalam mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat adat. “Kami dari Polres Aceh Jaya sangat mendukung pelestarian budaya seperti ini. Tradisi ini bukan hanya sekadar warisan leluhur, tetapi juga menjadi simbol pemersatu masyarakat serta memperkuat jalinan silaturahmi antar daerah. Kami pastikan pengamanan berjalan optimal demi kenyamanan seluruh peserta,” ujar Kapolres.
Usai upacara, para tamu disuguhi hidangan khas seperti Bu Rame, Bu Leukat Takeh dan Air Surbat. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke Makam Po Teumeureuhom yang menjadi bagian sakral dalam prosesi adat ini.
Selama kegiatan berlangsung, Polres Aceh Jaya telah melakukan langkah-langkah pengamanan melalui penyusunan rencana pengamanan (Renpam), pengaturan arus lalu lintas, koordinasi dengan panitia pelaksana, monitoring lapangan, serta dokumentasi kegiatan. Semua proses berjalan dengan aman, tertib dan lancar hingga acara berakhir pada pukul 12.30 WIB.
Tradisi Seumeuleung sendiri merupakan ajang silaturrahmi antara keturunan Raja Meureuhom Daya dengan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir barat Aceh. Prosesi ini merupakan rutinitas tahunan yang biasa digelar bertepatan dengan momentum Hari Raya Idul Adha. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah berkumpulnya para raja dari berbagai daerah untuk melakukan ziarah dan mengenang sejarah perjuangan nenek moyang mereka, yang telah mempertahankan wilayah Daya dari ancaman penjajahan sejak abad ke-14.
Panitia pelaksana sebelumnya telah menjalin koordinasi erat dengan Polres Aceh Jaya guna memastikan keamanan dan kenyamanan selama jalannya upacara adat, demi menjaga kelancaran serta kekhidmatan tradisi yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Aceh Jaya.